Minggu, 28 Maret 2010

Di Atas Batas (3)

Pukul 10.15. Kami selesai memasukkan barang-barang kami ke dalam truk yang memang Ibu sewa.
Aku menghela nafas panjang sebelum meninggalkan rumah ini. Aku segera membalikkan badanku dan masuk ke dalam mobil. Ibuku tersenyum dan membelai rambutku. Kubalas senyumnya. Segera mobil kami berangkat,diikuti truk itu dibelakangnya. Aku duduk di samping Ibu. Ibuku menyetir. Sedangkan Vanella duduk di belakang bersama beberapa tas besar.
***
Hampir dua jam perjalanan. Aku terbangun dari tidurku. Ya,memang biasanya aku tertidur jika dalam perjalanan yang jauh. Ayunan mobil selalu membuatku mengantuk,seperti dininabobokan. Ku lihat ke luar jendela. Terhampar sawah yang luas. Tiba-tiba aku mendapat "Pengelihatan". Aku melihat seorang pemuda. Tangannya menyala-nyala. Ia berdiri tepat di depanku menghadap beberapa orang memakai jas warna hitam dan kacamata warna hitam.
"Aah..." Rintihku sambil memegang kepala. Biasa,setelah mendapat pengelihatan,kepalaku sering sakit.
"Ada apa?" tanya Ibuku.
"Ah..tidak,cuma pusing. Mungkin kelamaan tidur." Jawabku berbohong.
Aku ambil buku gambarku. Lalu aku goreskan crayonku. Setiap mendapat pengelihatan,aku selalu menggambarnya. Meski gambarku tidak bagus. Tapi tak apa lah,cuma aku yang paham gambarku sendiri.
***
Hari Senin pagi. Aku membuka mataku. Aku terdiam sejenak di atas tempat tidurku. Ya,aku agak merasa lain. Ini kamar baruku. Ini rumah baru.
"Hm...." Mataku masih menyipit memandang ke arah jendela tanpa tirai. Cahaya matahari langsung menembus ke kaca jendela dan langsung ke retinaku.
Hari ini,hari pertama aku masuk ke sekolah baruku. Di SMU Yogyakarta.
"Apa aku siap?" Pikirku dalam benak.
"Memangnya apa yang ditakutkan? Aku pernah setahun dua kali pindah rumah." Aku mencoba menguatkan diri.
Tiba-tiba,aku mengalami pengelihatan lagi. Seorang gadis berambut ikal panjang. Dia berhadapan denganku. Dan aku bersama pemuda yang waktu itu aku lihat,pemuda dengan tangan menyala.

1 komentar: