Rabu, 31 Maret 2010

Bangkit Kembali...

Kurangkai hatiku kembali.
Kurengkuh puing-puing asa yang kian memudar.
Aku bangkitan lagi semangat yang dulu redup.
Kini ku tahu,kau selalu mengingatku.
Kala itu,kudengar sapamu manis.
Menyadarkanku dari lamun hampaku.
Tak kusangka,senyumu kembali padaku.
Kini....tinggal di sini kumenanti saat itu tiba,duhai cintaku.
Diriku,bagai bumi yang kembali mendapatkan rembulannya.

Terimakasih,sayang.
Gadis berkacamataku...

Selasa, 30 Maret 2010

Pengamen Biola

Tanggal 30 April 2010. Aku pulang dari Bekasi,dari rumah tanteku. Aku diantar ke terminal Bekasi pukul 14.45. Ku cari bus jurusan Merak. Setelah kutemukan,segera aku naik. Masih sangat sepi. Aku penumpang pertama rupanya.
Wah...ternyata lamaaaa sekali,tidak segera berangkat. Ya sudah,aku tidur saja. Pukul 16.06,bus sudah mulai di jalan Tol Bekasi Timur. Saat itu aku terbangun karena suara biola. Mulanya ku sangka apa ini. Ternyata pengamen. Wah,sejenak hatiku kagum dibuatnya. Seorang pemuda yang pandai memainkan biola. Hm...jarang-jarang ada yang bisa bermain biola. Selain susah,juga karena harganya memang tidak murah. Wah,ku pikir-pikir,aneh juga ngamen menggunakan biola. Bukan kah untuk membeli biola itu membutuhkan uang yang banyak. Tapi ya sudah lah..kuakui aku memang suka mendengar permainan biolanya. Dia terlihat luwes. Jika saja aku seorang produser rekaman,pasti ku tawari rekaman,dia.hahaha. Ya,saat itu aku menikmati permainan biolanya. Lumayan,hitung-hitung hiburan murah. Karena dia menyuguhkan hal yang berbeda dari pengamen lainnya.

Di Atas Batas (4)

Aku sampai di depan gerbang sekolah --baru-- ku. Hm..nampaknya memang tepat dengan apa yang aku lihat beberapa minggu lalu dalam pengelihatanku. Gedung berwarna biru,dan banyak pepohonan kecil serta tanaman hijau. Sepertinya nyaman. Aku mulai berjalan masuk ke ruang kelas. Aku memandang sekitar. Rupanya kedatanganku membuat ctira yang berbeda di antara anak-anak itu. Mereka --beberapa-- segera menengok ke arahku. Ku lihat tiga anak perempuan mendekat ke arahku. Disambutnya aku dengan baik.
"Hai..kau pasti Sandra?" Sapa anak yang memakai kacamata sembari mengulurkan tangannya berniat menjabat tanganku.
"Oh,iya." Jawabku sambil menjabat tangannya dan tersenyum.
"Aku Alya." Katanya.
"Aku Vinza." Kata anak yang satunya lagi. Anak yang tinggi. Tubuhnya proporsional. Layaknya seorang pramugari.
"Dan aku Hilda." Anak yang satunya lagi. Berambut pendek.
Aku suka. Di hari pertamaku,aku sudah mendapat kenalan. Tiga orang sekaligus. Jadi aku tidak merasa kesepian. Meski mereka bertiga belum sempat "kulihat".
***
Saat istirahat tiba. Kami berempat ke kantin untuk membeli beberapa camilan. Sambil bercerita ini-itu dan tertawa bersama. Sampai di sana,kami duduk berempat. Masih sambil bercanda-canda. Tak sengaja aku menengok ke sebelah kanan. Kulihat di ujung kantin ada seorang pemuda. Tubuhnya tinggi. Mungkin pemain basket. Ku lihat ia duduk sendirian sambil meminum segelas orange juice. Kuperhatikan dia beberapa saat,sampai akhirnya dia juga menengok ke arahku. Oh...membuatku sedikit salah tingkah ketika mata kami beradu pandang --meski dalam jarak yang lumayan jauh. Aku segera memalingkan muka ke arah teman-temanku lagi.
"Nick." Kata Alya.
"Maaf?" Jawabku.
"Iya..nama anak laki-laki itu. Yang di sebelah sana." Kata Alya menambahkan sambil menunjuk ke arah pemuda yang kulihat tadi.
"Oh..iya," jawabku sambil tersipu. Agak malu,ada yang mengetahui aku memperhatikan Nick tadi.
***
Nick. Entah mengapa aku tiba-tiba seperti tertarik padanya. Bukan. Bukan suka. Namun,entah mengapa aku ingin mengenalnya. Hm...suatu saat nanti pasti ada kesempatan.
Akhir-akhir ini aku jarang --bahkan tidak pernah-- mendapat pengelihatan. Tak apa lah,mungkin memang tak ada hal menarik yang perlu ku cenayangi.

Senin, 29 Maret 2010

Bikin film (last)

Tiba saatnya pengeditan. Terimakasih bu Ida,sudah dipinjamkan laptopnya untuk pengeditan. Hm...saatnya diriku bekerja siang malam untuk mengedit. Bayangkan!! Sekalipun aku belum pernah yang namanya mengedit film. Ya...dengan kemampuan terbatas,dengan software Movie Maker,ahirnya kusambung gambar demi gambar. Haha...kalau diingat,ternyata keren juga film editanku,mengingat aku belum pernah mengedit film sama sekali.
Kusatukan take demi take, scene demi scene. Akhirnya...selesai juga. Aku ingat,saat itu sudah mepet dengan ujian. Sampai ada Guru yang mengingatkan,"Tuh...lihat kamu itu! Mau ujian malah sibuk ngedit film." Hahaha...terimakasih Bu!
Dan ada satu masalah lagi. Aku tidak bisa merender film. Waaah....petaka apa lagi ini??? Akhirnya aku dan Agung (ya..kru-nya juga cuma kami berdua),mencari tempat video rendering. Dan...dapat. Dengan biaya 50ribu rupiah,film sudah jadi sekalian CDnya. Wah...benar-benar melegakan.
***
Sungguh kisah yang tidak terlupa bagiku. Hehehe...aku benar-benar puas.
Oh iya,jika Anda ingin tahu hasil lomba film itu......em.....kami tidak juara.hahaha. Tak apa lah. Begini saja kami sudah puas. Filmnya masih ada sampai sekarang. Dan terkadang aku tonton lagi.

Bikin film (part 2)

Syuting dilakukan selama beberapa hari di lingkungan sekolah. Biasanya saat pagiiii sekali,atau kalau jam pulang sekolah. Kami hampir tidak melibatkan siswa banyak.
Kalau ingat saat-saat itu....luar biasa sekali. Sampai-sampai aku menghabiskan waktuku untuk itu dan agak larut dalam pembuatan film itu sehingga kekasihku merasa agak dicuekin. Saat-saat yang penuh tantangan. Syuting dilakuan tanpa adanya naskah. Ya...langsung saja improvisasi.hehehe.Aneh. Dan aku masih ingat adegan saat Agung ditampar oleh Yanita. Sempat sampai lima kali mengulang. Haha...kasihan juga dia. Apalagi saat adegan sudah di"bungkus",eeeh...Agung malah ketawa. Jadi mengulang lagi,adegan tampar-menampar itu.
Hm....Yanita,dia yang paling susah akting. Malu terhadap kamera. Paling susah kalau mengambil adegan dia. Karena tiap waktu selalu senyum kalau di depan kamera.
Chacha (Nurul Muthoharoh). Tooh wanita utama dalam film ini. Aktingnya bagus. Pertama,kukira bakal susah kerja sama dengan anak ini --karena kata Agung dia tomboy. Tapi....enjoy aja ternyata. Malah asyik.
Nabila,Cecilia,Ayusti,Kukuh,GT,Pedrol. Mereka cuma tokoh pembantu saja sih. Pelengkap peran.
Febri. Tokoh antagonis dalam film ini yang bermusuhan dengan Agung. Dalam kehidupan nyata,mereka justru bersahabat baik.
Banyak kejadian yang membuat kami ketawa dan senang saat adegan pengambilan gambar. Oh..ada lagi,adegan berantem di kelas dan di depan WC. Hm...lumayan bagus menurutku.haha. Adegan di kelas,di mana Febri mendorong meja,lalu langsung mencengkeram kerah baju Agung. Keren sih...apalagi tembok kelas sampai retak gara-gara terkena meja.hohoho(maaf bu kepala sekolah). Dan adegan di depan WC,di mana pertarungan puncak. Agung disayat pipinya dengan cutter. Oh,iya...hampir lupa...ada satu orang lagi. Candra. Dia musik arranger (halah,lebay bgt). Ya,dia yang mengisi ilustrasi musik di film ini dengan menggunakan gitar akustik.
***

Bikin film (part 1)

Teringat beberapa tahun yang lalu. Saat aku duduk di kelas tiga SMU. Aku --dengan bangganya-- bersekolah di SMTI Yogyakarta. Saat itu,seorang teman mengajakku membuat sesuatu. Sesuatu yang aku inginkan sejak dahulu,namun belum pernah terwujud. Dan...wow...tentu saja aku langsung meng-iya-kan ajakannya --meski sebenarnya aku belum pernah sama sekali melakukan itu. Hm....membuat sebuah film. Ya,itu ajakan dia. Saat itu ada lomba membuat film di UGM. Meski tanpa berbekal pengetahuan yang cukup --bahkan pengalaman pun nol sama sekali,akhirnya kami mendaftar lomba itu. Saat itu,hanya ada dua kru. Ya,terpaksa kami merangkap-rangkap. Aku,sebagai kamerawan sekaligus editor. Sedangkan temanku itu,sebagai penulis cerita,sutradara,dan tokoh utama. Kalau boleh kusebutkan namanya,dia adalah Agung Purnomo.
Aku ingat dengan jelas,bagaimana ia meyakinkan aku untuk ikut dalam lomba itu. Boleh dikatakan,anak itu "Gokil". Ya,memang sebuah ungkapan yang cocok untuk dia.
Dia mencari pemain. Au sih tidak ikut-ikut dalam hal pencarian pemain. Soalnya,dia,kan,yang bertanggung jawab. Saat itu,kami dapat beberapa orang adik kelas. Kusebutkan namanya; Chacha (nama panggilan), Yanita, Nabila, Ayusti, Cecilia, Kukuh, GT (nama panggilan), Pedrol (nama panggilan),dan Febri (teman satu kelas kami). Ya,itu lah para aktor dan aktris kami. Hm...beruntung juga kami,ada yang mau main film tanpa dibayar.hahaha.
***
Penulisan cerita pun dibuat. Anehnya,tanpa skenario sama sekali. Tak ada naskah,dan tak ada story board. Hahaha...kami melakukannya dengan instant. Dan jika Anda ingin tahu,kami melakukan syuting hanya dengan kamera digital 3,2 Megapixel,bukan dengan handycam! Benar-benar gila. Buat film saja belum pernah. Prinsipnya saja,masih minim sekali. Tapi...sekali lagi,dengan modal nekat...akhirnya....GO GO GO!!
***

Dear: Friends (all)

Dear: Friend.

Hei? Sahabat? Di manakah kalian? Aku merindukan kalian! Saat malam sepi seperti ini,rinduku pada masa-masa itu kembali menyeruak. Terbit dalam relung-relung kosong yang ingin terisi. Ingin ku putar kotak Pandora menuju kembali beberapa masa lalu. Di mana aku masih dapat bersua dengan kalian,wahai teman. Aku jauh....di tempat yang menerima aku sebagai perantau. Hingga kadang,aku iri dengan kebersamaan. Dan rindu dengan perjumpaan. Ayo lah....kita main bersama lagi,seperti saat itu. Ungkapku pun tak mampu menyuarakan hatiku pada kalian.
I miss U all,my friend!!

Warm regards; me.

H.A.T.I.K.U

Tanggal 15 Mei,adalah tanggal yang akan selalu kuingat dalam hidupku. Betapa tidak,di hari itu,di tanggal itu,aku bertmu dan bertatap muka dengan sesosok akhwat dengan kecantikan luarbiasa. Sebuah inner beauty yang begitu nampak di mata hatiku. Sudah lama aku memendam rasa padanya. Mulanya,ku sangka itu adalah kekaguman. Kekaguman yang wajar aku rasakan --dan mungkin orang lain pula. Sosok itu begitu menghipnotisku.
Aku tak tahu,apa yang merasukiku hingga hampir setiap waktu aku mencari perhatian dan mencuri pandang terhadapnya. Jika kuingat...hm...memalukan juga tingkah konyol yang aku sering lakukan di hadapannya waktu itu. Hahahaha. Ingin ku tertawa keras jika mengingatnya. Malu.
Dia sangat pandai. Bintang kelas. Cantik pula --menurutku begitu,karena aku memang suka dengannya.
Kembali lagi ke tanggal 15 Mei,hari dimana aku harus mengungkapkan segala rasa yang ada di hati tanpa sedikit kebohongan sekali pun. Dimana aku tak dapat mengatur ekspresi mukaku dengan baik. Dimana aku membuat diriku terpaku dalam dudukku di hadapannya.
***
Gadis bekacamata...aku mencintaimu. Sungguh tulus dari dalam hatiku. Engkau lah belahan jiwaku,separuh hatiku.
Aku ingin engkau selalu di sampingku hingga ujung usia memisahkan kita di dunia,dan menyatukan kita di akhirat kelak. Amin ya Rabbal'alamin. Terimakasih Allah,telah mempertemukan diriku dengan dirinya yang kini mengisi hari-hariku. Dan maafkan aku ya Allah,jika aku berbuat banyak dosa terhadapmu dan kufur akan nikmatMu.

Liburanku tanggal 29 Maret 2010

Hari ini aku main ke Bekasi. Ke rumah tanteku. Mumpung lagi libur kerja. Aku sudah suntuk di rumah terus. Ya sudah...sekalian saja silaturahim ke rumah beliau. Kira-kira pukul sembilan aku berangkat dari PCI. Segera kucari bus jurusan Bekasi. Dapat,bus A**b*i. Wah..ternyata lama. Lama ngetem-nya. Di terminal Pakupatan Serang...kalau kiperkirakan,satu jam lebih di sana. Hanya menunggu penumpang. Ah,aku sih masa bodoh...kumanfaatkan saja buat tidur di bus yang memang kebetulan aku duduk sendiri. Hm...ngantuk,sehabis masuk malam soalnya.
***
Pukul 13.30,akhirnya aku sampai di terminal Bekasi. Aku cari angkot jurusan Bantar Gebang. Tak lama,aku sampai di rumah beliau. Perumahan *** (edited). Kupencet bel beberapa kali. Wah,tidak ada yang menjawab. Akhirnya,dengan sedikit keahlianku,kubuka gembok pagarnya. Dan aku pun sudah masuk di halaman rumahnya. Sebenarnya,aku pun juga bisa langsung masuk ke dalam rumah. Namun,ya...tidak sopan --meski itu rumah tanteku sendiri. OK,kupencet bel sekali lagi. Akhirnya mbak Uni datang membuka pintu. Aku sempat ngobrol sebentar dengannya. Lalu aku susul si Acil (anak bungsu tanteku) ke lantai atas. Rupanya ia sedang menonton Harry Potter dengan mbak Wiwin. Melihat kedatanganku,mbak Wiwin segera turun ke lantai bawah. Mungkin langsung ke kamarnya. Aku bermain dengan Acil yang notabene masih kelas 2 SD (kira-kira. Aku juga lupa). Sedangkak kakaknya,Bagas,sedang ada Outing di daerah Bogor.
***
Pukul 15.05,Tanteku datang. Katanya,beliau habis dari salon.
Dan aku pun mulai bercerita banyak dengan beliau. Wah...subhanallah. Tak henti-hentinya aku mengagumi beliau (tentu saja kedua orang tuaku masih tetap no.1). Betapa tidak,beliau mendirikan sekolah untuk anak-anak pemulung di daerah Bantar Gebang,Bekasi. Ya...perjuangannya yang luar biasa. Menghadapi segala rintangan,termasuk para preman dan aparat yang berada di daerah situ. Tapi beliau tak gentar sekali pun. Luar biasa memang. Dan sampai pada akhirnya,nama beliau dikenal oleh wartawan. Dan ya...lihat saja,kalau Anda sekalian sempat menyaksikan profilnya di TVOne beberapa waktu lalu. Tak kalah juga dengan beberapa majalah yang memuat cerita tentang beliau dan sekolahnya itu. Dan juga satu buah buku yang telah disusun mengenai perjuangan beliau (tetapi saya belum melihat bukunya).
Aku senang tiap kali mendengar cerita beliau. Merinding,dan kagum. Hitung-hitung,bisa dijadikan motivas buatku.
Benar-benar,akhwat yang hebat! Semoga beliau tetap diberi jalan kemudahan oleh Allah dalam berjihad. Amin...

Minggu, 28 Maret 2010

Awal Mula Wolverine,X-MEN ORIGINS

X-MEN ORIGINS -- Sebuah prekuel dari film X-Men. Ya,disebit prekuel --bukan sekuel-- karena film ini sebenarnya adalah awal mula dari X-Men. Saat ini,beberapa film dibuat seperti itu (prekuel). Seperti halnya Batman Begins,dimana di situ diceritakan awal mula Batman terbentuk. Padahal film-film sebelumnya sudah menceritakan tentang petualangannya.
OK,kembali ke X-Men Origins. Di sini,menceritakan tentang asal muasal Wolverine (Logan,nama manusianya). Dimana sebenarnya,cakar yang ia miliki adalah tulang yang keluar dari sela-sela jari tangannya. Lalu,oleh pihak militer,cakar itu,dan seluruh tulang yang berada di tubuhnya,diubah menjadi logam Admantium dengan cara menyuntikkan logam tersebut. Ya kalau dipikir secara akal sehat,mana bisa itu terjadi? Tapi OK lah,dalam sebuah film,apa pun bisa terjadi.
Logan mempunyai kakak laki-laki yang bernama Victor. Ia kemudian menjadi Sabertooth (dalam film X-Men pertama) dan bergabung dengan Magnetto. Sabertooth memiliki kuku yang tajam dan sepasang gigi taring yang panjang. Sama halnya seperti Wolverine,ia juga "healer" (penyembuh) dan memiliki insting binatang --bahkan lebih kental lagi daripada Wolverine.
Dalam film ini,Wolverine bertemu dengan Gambit (kita mengenal di serial kartunnya). Gambit tidak ditampilkan di film-film X-Men lainnya. Padahal sayang sekali,menurut saya,tokoh itu sangat menarik. Dimana ia bisa memberi energi pada sebuah benda yang disentuhnya sehingga benda tersebut memiliki daya hantam yang luar biasa. Dalam awal pertemuannya,Gambit menggunakan kartu remi sebagai senjata dan menembakannya ke dada Logan.
Dan di sini pula,ia bertemu Scott Summer. Seorang pemuda dengan mata laser yang tidak terkendali --nantinya ia menjadi Cyclops. Dan saat akhir cerita,diperlihatkan sosok Profesor Charles Xavier (Profesor X).
Dan satu hal lagi. Yang menghapus ingatan Logan adalah pembuatnya sendiri,yaitu Stryker. Ia menembakkan peluru Admantium tepat dikepalanya. Mesti otaknya mampu sembuh kembali,tetapi ingatannya terhapus.
Rupanya Wolverine memang tokoh inti dalam X-Men. Sehingga kisahnya lah yang menjadi pengawal cerita ini. Bahkan di film yang ketiga (the Last Man Stand),ia yang membunuh Phoenix (Jean Grey). Dan itu membuat ia menjadi salah satu pengurus Sekolah Xavier yang tersisa bersama dengan Oro Morrorow (Storm).

Di Atas Batas (3)

Pukul 10.15. Kami selesai memasukkan barang-barang kami ke dalam truk yang memang Ibu sewa.
Aku menghela nafas panjang sebelum meninggalkan rumah ini. Aku segera membalikkan badanku dan masuk ke dalam mobil. Ibuku tersenyum dan membelai rambutku. Kubalas senyumnya. Segera mobil kami berangkat,diikuti truk itu dibelakangnya. Aku duduk di samping Ibu. Ibuku menyetir. Sedangkan Vanella duduk di belakang bersama beberapa tas besar.
***
Hampir dua jam perjalanan. Aku terbangun dari tidurku. Ya,memang biasanya aku tertidur jika dalam perjalanan yang jauh. Ayunan mobil selalu membuatku mengantuk,seperti dininabobokan. Ku lihat ke luar jendela. Terhampar sawah yang luas. Tiba-tiba aku mendapat "Pengelihatan". Aku melihat seorang pemuda. Tangannya menyala-nyala. Ia berdiri tepat di depanku menghadap beberapa orang memakai jas warna hitam dan kacamata warna hitam.
"Aah..." Rintihku sambil memegang kepala. Biasa,setelah mendapat pengelihatan,kepalaku sering sakit.
"Ada apa?" tanya Ibuku.
"Ah..tidak,cuma pusing. Mungkin kelamaan tidur." Jawabku berbohong.
Aku ambil buku gambarku. Lalu aku goreskan crayonku. Setiap mendapat pengelihatan,aku selalu menggambarnya. Meski gambarku tidak bagus. Tapi tak apa lah,cuma aku yang paham gambarku sendiri.
***
Hari Senin pagi. Aku membuka mataku. Aku terdiam sejenak di atas tempat tidurku. Ya,aku agak merasa lain. Ini kamar baruku. Ini rumah baru.
"Hm...." Mataku masih menyipit memandang ke arah jendela tanpa tirai. Cahaya matahari langsung menembus ke kaca jendela dan langsung ke retinaku.
Hari ini,hari pertama aku masuk ke sekolah baruku. Di SMU Yogyakarta.
"Apa aku siap?" Pikirku dalam benak.
"Memangnya apa yang ditakutkan? Aku pernah setahun dua kali pindah rumah." Aku mencoba menguatkan diri.
Tiba-tiba,aku mengalami pengelihatan lagi. Seorang gadis berambut ikal panjang. Dia berhadapan denganku. Dan aku bersama pemuda yang waktu itu aku lihat,pemuda dengan tangan menyala.

Sabtu, 27 Maret 2010

Pasukan Telekinetist,Momentum

MOMENTUM -- Dikisahkan tetang kehidupan manusia berkemampuan telekinetik. Telekinetik adalah suatu bakat dimana manusia mampu mengerakkan benda tanpa disentuhnya,alias dengan kekuatan pikiran. Dalam film ini,pemerintah Amerika mengumpulkan orang-orang dengan bakat tersebut untuk dijadikan pasukan khusus yang membantu militer. Orang-orang ini diperkuat kemampuannya. Tetapi,di tengah jalan,proyek ini dibubarkan dan orang-orang itu dibebastugaskan. Namun di lain hal,ternyata pemerintah justru menyuruh sebuah pasukan lagi untuk membunuh orang-orang berkemampuan telekinetik itu karena mereka sudah jauh lebih kuat dan dianggap membahayakan. Alhasil,pertempuran antara tentara biasa dan pasukan telekinetist pun terjadi.
Dalam kisah ini,ada dua kubu,dan satu penengah. Yaitu seorang guru Fisika. Dia juga seorang telekinetist. Namun bukan anggota pasukan khusus,maupun pasukan pemerintah tersebut. Di satu waktu,Guru Fisika ini diminta pemerintah untuk menyusup ke kampung para telekinetist itu. Pada ahir kisah,sang Guru justru membantu kelompok telekinetist itu sendiri untuk membasmi pasukan pemerintah.

Sebuah cerita yang menunjukkan konflik antara pemerintah dan pasukan ex didikan mereka. Film yang menarik dan patut Anda tonton. Film yang dikemas menarik dan ringan untuk dipahami.
Penasaran? Silakan cari DVDnya.

Siapa kah SuperHero itu??

Jika kita mendengar kata "Super hero", pasti yang ada di benak kita adalah manusia dengan kemampuan yang melebihi manusia biasa. Entah itu dapat terbang,kebal peluru,mampu berlari cepat,bisa mengeluarkan petir dari tubuhnya,dan sebagainya. Ya,superhero identik dengan kemampuan lebih. Namun ada kalanya,seorang superhero adalah manusia biasa tanpa kekuatan istimewa --meski pun tetap bertopeng. Contohnya: Batman,Robin,Green Arrow,Question,Buster Gold. Mereka adalah manusia biasa tanpa kekuatan super seperti halnya Superman,atau pun Spiderman.
Jadi,apa itu superhero,atau siapa itu superhero sebenarnya?
Superhero adalah manusia --berkelompok maupun individu-- yang bertujuan membasmi kejahatan,terlepas itu berkekuatan istimewa maupun tidak,bertopeng maupun tidak,berseragam maupun tidak. Pada dasarnya,superhero adalah sebuah ikon,dimana kebaikan selalu menang melawan kejahatan. Dan dimana sebuah jiwa besar ditunjukkan. Ada kalanya seorang superhero harus berkorban perasaan,atau pun harus merelakan sesuatu yang sebenarnya diinginkan. Tak jarang mereka harus pergi tiba-tiba saat berkencan dengan kekasih mereka. Atau,datang ke tempat kerja selalu terlambat. Bahkan harus menjauhi gadis yang mereka cintai karena takut apabila penjahat mengetahui jati diri sang hero,maka keasihnya lah yang akan menjadi sasaran.
Ya,semua itu hanya perlambang tentang nurani manusia.
Sejatinya,kita pun bisa menjadi seperti itu. Misal,saat melihat seorang nenek-nenek akan menyeberang jalan raya yang sangat ramai,hati kita tergerak untuk membantunya menyeberang. Seperti itu lah contoh tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Meski tidak "Super",setidaknya kita mampu menjadi "Hero". Tetapi,jangan disalahartikan dan diterapkan dalam hal saling membantu dalam ujian nasional. Itu lain lagi ceritanya!
Hero,atau pahlawan bertindak sesuai hati nurani untuk kebaikan dan meolong yang benar. Kalau perihal ujian tadi...bagaimana? Anda sekalian pasti tahu jawabannya sendiri!
OK...jadi,kenapa tidak,mulai dari sekarang,kita tempuh jalan kebaikan dan menolong sesama yang membutuhkan selama kita mampu!?
Mulai lah dari diri sendiri,menjadi pahlawan bagi diri Anda sendiri adalah mampu mengendalikan sikap positif dan optimis dalam setiap langkah!
Selamat berjuang!!

PUSHER, kisah manusia berkemampuan super

PUSHER -- sebuah film tentang kehidupan para manusia berkemampuan khusus. Berawal dari sebuah pembunuhan seorang laki-laki oleh kelompok yang menyebut diri mereka,"Divisi". Dan ternyata,laki-laki ini adalah "Pemindah" --yang berarti memiliki kemampuan telekinetik (menggerakkan benda dengan pikiran). Sebelum meninggal,dia berpesan kepada Nick,anaknya,bahwa kelak ada seorang perempuan yang akan memberinya bunga dan dia harus membantu gadis itu.
Waktu berlalu,Nick sudah dewasa --juga seorang "Pemindah".Suatu saat,Nick bertemu dengan gadis (Cashey) "Pengawas" --memiliki kemampuan cenayang (mampu melihat masa depan)-- yang ternyata adalah gadis yang dimaksud oleh Ayahnya. Gadis itu melihat bahwa mereka harus menyelamatkan seorang gadis pembawa kopor. Dan petualangan pun dimulai. Ternyata,gadis pembawa kopor itu adalah mantan pacar Nick (Kira). Dia adalah "Penekan (Pusher)",dimana ia mampu menekan --mempengaruhi-- pikiran seseorang. Dan gadis itu lah yang dicari-cari Divisi pula. Mereka --Divisi-- menginginkan kopornya. Kopor itu berisi sebuah obat yang dapat menguatkan kemampuan mereka. Tetapi,dapat membunuh. Oleh karena itu,efek dari obat itu adalah "kecanduan",dimana mereka harus tetap menyuntikkan obat itu ke tubuh mereka apabila tidak ingin terbunuh.
Orang-orang Divisi juga memiliki "Pengawas" dan "Pengintai" yang membuat mereka mampu menemukan dimana gadis pembawa kopor itu berada. Akan tetapi,Cashey dan Nick juga tidak tinggal diam. Dan pertarungan antar "Pengawas" pun terjadi. Dimana kelompok Divisi harus berlomba dengan Cashey untuk menemukan keberadaan kopor itu. Dan saling "bercenayang" melihat masa depan.

Sebuah cerita fiksi yang sebaiknya Anda tonton apabila Anda seorang penggemar film superhero. Memang,ini bukan film kepahlawanan,namun tidak ada salahnya menikmati sajian yang berbeda tentang manusia berkemampuan khusus. Diceritakan,mereka terlahir dengan bakat-bakat ini. Mereka tidak terlalu berpikir ingin menjadi pahlawan masyarakat,namun mereka tetap hidup sebagai masyarakat biasa. Mungkin Anda penasaran? Segeralah pinjam DVDnya.

Kiasan hati (...)

Aku juga punya hati.
Meski tubuhku "kebal" peluru...tapi hatiku sungguh rapuh.
Jangan kau tatap aku dengan
pandangan itu!
Sayatan ini terlalu dalam menggores.
Aku bukan seorang "penyembuh".
Memang bukan!
Namun kehadiranmu di lain waktu,akan menjadi pengobatnya.
Tak bisa kah kau berkata?? Sementara
aku memang tak bisa membaca
pikiranmu.
Sunyimu meluapkan rasa tersendiri bagiku.
Dalam diam,terbakarku oleh apimu...meski kau adalah "penyejuk".

Jangan takut dengan SMS merah

Satu tahun yang lalu,kita semua dihebohkan dengan adanya SMS merah yang memungkinkan seseorang terbunuh manakala ia membuka dan membaca SMS tersebut. Konon katanya,SMS tersebut mengandung sinar infra merah dan saat dibaca oleh penerima,maka sinar tersebut dapat merusak syaraf lalu membunuh pembaca tersebut. Ya..selidik punya selidik,itu adalah ulah orang iseng yang mengakibatkan banyak orang resah. Dan selamat...orang tersebut sudah diamankan polisi (hebat,Pak polisi...!!!).
OK...sekarang,kita lakukan penalaran! Sebuah cahaya terdiri dari tujuh warna. Merah Jingga Kuning Hijau Biru Nila Ungu. Ketujuh warna itu disebut sinar tampak. Sedangkan sinar yang gelombangnya berada di bawah sinar-sinar itu,disebut Infra Merah. Dan yang berada di atasnya adalah Ultra Violet (ultra ungu). Seperti yang dikatakan,bahwa SMS itu mengandung sinar infra merah. Secara logika,sinar infra merah tidak mungkin merusak syaraf,mengingat gelombangnya saja hanya berada di bawah sinar tampak. Penggunaan sinar infra merah hanya untuk "night vision",atau melihat di dalam gelap. Seperti yang sering kita lihat dalam acara Uji Nyali,atau Uka-Uka. Mereka menggunakan kamera infra merah untuk melihat dalam gelap --dapat juga untuk melihat dalam kabut. Dan...ya...mana mungkin sinar seperti itu dapat merusak syaraf.
Lain halnya dengan ultra Violet yang dipancarkan oleh matahari yang gelombangnya memang di atas sinar tampak. Meski demikian,kerusakan --biasanya kerusakan kulit-- yang diakibatkan sinar ultra Violet tidak spontan dan tidak secara langsung. Efeknya dapat dirasakan dalam jangka waktu yang sangat lama.
OK..dengan demikian,lain kali jika ada isu-isu tentang hal yang serupa,harap pikirkan dengan jernih! Jangan dengan mudah terhasut dan selalu gunakan logika dalam menghadapi segala hal.

Dampak Radioaktif

Beberapa waktu yang lalu,saya mengikuti sebuah trainning mengenai bahaya Radioaktif. Saya jadi teringat superhero. Ya..seperti yang kita ketahui,beberapa superhero --khususnya superhero Amerika-- terlahir karena dia terkena bahan yang mengandung radioaktif,atau semacamnya. Sebagai contoh; Dare Devil. Dia adalah seorang anak buta yang secara tidak sengaja tertuang oleh bahan berradioaktif dalam drum yang dibawa oleh sebuah truk. Dan secara spontan --dalam hitungan hari-- dia memiliki sebuah kemampuan untuk menangkap gelombang suara. Dia jadi memiliki pendengaran super seperti kelelawar dan memungkinkan dirinya untuk "melihat" suatu benda dari pantulan gelombang suara. Lain halnya dengan Hulk,kita kenal sebagai raksasa hijau. Hasil rekayasa genetika manusia dengan menembakkan sinar Gamma pada tubuh Bruce Banner --tokoh manusia Hulk. Efek dari radiasi sinar Gamma itu adalah menjadikan Bruce raksasa hijau saat emosinya memuncak.
Dari kedua contoh di atas,secara fakta tidak relevan. Karena pada dasarnya,sebuah bahan radioaktif,tidak mampu melakukan rekayasa-rekayasa genetika seperti demikian. OK lah,radiasi memang menyebabkan mutasi gen pada seseorang. Namun,bukan menjadi memiliki kemampuan super seperti pahlawan super. Melainkan dapat memicu kanker pada tubuh karena mutasi sel (pembelahan sel). Yang ada,seluruh sel di tubuh kita akan rusak dalam hitungan hari. Dan...kemungkinan meninggal dengan cepat. Terutama sinar Gamma yang sifatnya adalah merusak. Atau jika tidak demikian,keturunan mereka yang bakal cacat. Entah mengapa dan darimana asal pemikiran bahwa radiasi dapat menjadikan manusia memiliki kemampuan super. Yang jelas,dalam kehidupan nyata,radioaktif tidak akan mengubah diri Anda menjadi manusia super,melainkan hanya akan membunuh Anda dengan cepat. Tidak ada manusia yang akan selamat jika terpapar radioaktif dalam waktu yang lama dan konsenterasi yang sangat tinggi. Pada dasarnya,tentu ada perbedaan antara cerita fiksi ilmiah dalam film dengan fakta nyata. Tetapi...memang begitulah. Saran saya,tetap nikmati film-film itu. Ambil sisi positifnya dan terus kembangkan imajinasi Anda.

Jumat, 26 Maret 2010

Di Atas Batas (2)

Adikku adalah seorang "telekinetik". Ia mampu menggerakkan benda dengan pikirannya. Ibu kami tidak mengetahui kemampuan kami. Kami tidak pernah bercerita pada beliau.
Barang-barangku sudah kukemas rapi. Semua baju sudah kulipat dan kumasukan kopor. Termasuk Pindy,boneka panda kesukaanku. Hadiah dari Ayahku sewaktu aku berusia 8 tahun. Hingga saat ini,usiaku 18 tahun,aku masih menympannya. Aku duduk di bangku kelas 2 SMU. Ya,tentunya aku akan pindah ke SMU lain,dimana aku akan pindah nanti. Rencana,kami akan pindah ke Yogyakarta. Di sana terkenal sebagai kota pelajar. Ibuku berharap aku dapat sekolah yang lebih baik daripada di sini.

"Kak?" sapa adikku mengejutkan lamunanku. Aku segera menengok ke arahnya. Dia berdiri di depan pintu kamarku sambil membawa segelas susu.
"Minum dulu,susunya. Ibu bilang,nanti jam 10 kita berangkat." Kata Vanella sambil meyodorkan segelas susu cokelat kesukaanku.
***
Keluargaku memang penuh teka-teki. Kami berpindah-pindah tempat tinggal untuk menghindari kejaran Asosiasi. Aku dan adikku,berusaha menjadi gadis biasa. Yang tidak mencolok dengan kemampuan khusus,agar tidak menarik perhatian yang notabene akan diketahui pihak Asosiasi. Entah apa yang menyebabkan orang-orang ini memburu bangsa kami --para manusia berkemampuan lebih.

Di Atas Batas (1)

Pagi ini terasa berbeda. Aku telah bangun sejak tadi. Namun aku hanya terduduk termenung di kamar saja. Sepuluh menit berlalu. Ku coba untuk berdiri. Aku berjalan menuju jendela kamarku. Kusingkap tirainya,kutengok sedikit ke arah luar. Suasana yang pasti akan kurindukan suatu saat nanti. Tak terasa,aku harus meninggalkan kota ini.
Oh iya,namaku Sandra. Seorang gadis dengan rambut pirang dan mata berwarna cokelat mocca. Aku punya seorang adik,Vanella namanya. Dia tiga tahun lebih muda daripada aku. Kami bertiga berencana pindah dari kota ini nanti siang. Aku,Vanella,dan Ibuku. Ayahku sudah lama meninggal. Ayahku ditangkap oleh sekelompok manusia yang menyebut diri mereka "Asosiasi". Dan..mereka membunuhnya.
Asosiasi adalah sekelompok pemburu. Yang jelas,mereka tidak memburu manusia biasa. Ayahku seorang "pelompat". Dia mampu melompat setinggi 20 meter di udara. Sedangkan aku,adalah "pengawas". Aku bisa melihat masa depan. Meskipun terkadang yang aku lihat dapat berubah dari kenyataan.

Selamat datang

Selamat datang di Blog milikku. Aku bersyukur karena Blog ini telah berhasil kubuat. Em....tidak jelas,apa yang terdapat di sini,namun...ya...untuk sekedar meluapkan segala unek-unek diriku saja. Harap maklum jika banyak curhatan dan ada beberapa cerita yang terlalu imajinatif. Ya...begini lah aku. Hehe.
Terimakasih telah berkunjung.