Sabtu, 03 April 2010

Sisir dan Ikat Pinggang

Hari itu,hari mendekati ujian nasional. Aku duduk-duduk di depan pos satpam di sekolahku. Aku masih ingat,kekasih hatiku menceritakan sebuah kisah. Ia bilang,ia dapat cerita itu dari film kartun.
Demikian lah ceritanya:

"Ada sepasang suami istri yang saling menyayangi satu sama lain. Sang istri,memiliki rambut yang indah dan panjang. Sedangkan suami,memiliki jeans kesukaan. Pada suatu hari menjelang hari ulang tahun pernikahan mereka. Masing-masing ingin memberikan sebuah kado yang istimewa bagi pasangannya. Tentu saja tanpa sepengetahuan pasangannya. Namun,sang suami maupun sang istri,tidak punya cukup uang untuk membeli sebuah kado. Akhirnya,sang istri memotong dan menjual rambutnya pada sebuah salon. Tentu saja tanpa sepengetahuan sang suami. Hasil dari jual rambutnya,ia belikan ikat pinggang yang bagus. Ia berharap,suaminya dapat memakainya dan memadukan dengan jeans kesayangannya itu.
Namun di saat yang sama,sang suami berpikir,apa yang dapat ia berikan kepada istrinya. Akhirnya,ia menjual celana jeans-nya untuk membeli sisir yang cantik. Agar rambut panjang dan indah sang istri dapat selalu terawat dan disisir rapi.
Dan malam pun tiba,akhirnya mereka memberi kejutan kepada satu sama lain. Sang istri memberikan kadonya,sebuah ikat pinggang. Dan sang suami memberikan sisir. Akan tetapi,betapa terkejutnya masing-masing,karena ternyata sang istri telah menjual rambutnya. Dan sang suami telah menjual celananya."

Dalam kisah ini,kekasihku mengatakan betapa dibutuhkannya pengertian dari masing-masing pasangan. Seperti kisah di atas. Ia rela mengorbankan apa yang disukainya untuk menyenangkan hati pasangannya. Dan yang perlu digarisbawahi adalah "mengorbankan apa yang disukainya". Tentu saja itu tidak dalam segala hal. Yang terpenting adalah bagaimana dapat memperhatikan dan mengerti pasangan kita.
Seperti itu.

Terimakasih sayang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar